Contact

DUALISME GELOMBANG PARTIKEL KEHIDUPAN

Posted by

DUALISME 
GELOMBANG PARTIKEL KEHIDUPAN
oleh
I Nengah Gunada

     Tidak ada yang pernah tahu kapan dan apa yang memulai kehidupan. Kehidupan seperti sebuah angin yang berhembuh layaknya udara yang bergerak akibat perbedaan tekanan. Keadaan alamiah kehidupan sesungguhnya seperti air yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah akibat pengaruh gravitasi. Orang yang berani melawan kehidupan adalah orang yang mampu mengkondisikan dirinya seperti sebuah air yang tak hanya mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, namun lebih dari itu mengalirkan diri dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Kehidupan adalah suatu kontinuitas reinkarnasi alamiah yang secara matematis dijelaskan oleh deret Fourir tak berhingga. Ketika kita memandang kehidupan adalah hanya sekali sesungguhnya kita ada di depan fakta bahwa ada suatu keganjilan kehidupan yang disebut reinkarnasi. Reinkarnasi manusia selayaknya nsuatu gelombang kehidupan yang dimulai pada sudut 0 dan berakhir di 0 kembali. Layaknya putaran roda yang selalu berputar tanpa henti. 
     Kehidupan memiliki suatu sifat yang khas karena dualismenya. Di satu sisi hidup adalah gelombang dan di lain sisi adalah suatu partikel. Keduanya tak bisa terpisahkan dalam kehidupan, karena hidup adalah dualisme gelombang (jiwa) dan partikel (raga). Jiwa merupakan komponen utama, karena jiwa akan selalu ada walau raga sudah tak berfungsi. Namun, jiwa tak akan mengalami kehidupan tanpa adanya raga yang menyokong perolehan pengetahuan. 
     Kehidupan sebagai suatu gelombang jiwa sering kita amati dalam kejadian alam. selayaknya gelombang yang memiliki frekuensi, panjang gelombang, amplitudo, cepat rambat, dan periode, kehidupan juga mengalami kejadian-kejadian alamiah itu. Jiwa adalah gelombang yang terasakan dan tak terlihat. Jiwa dapat bervibrasi dengan jiwa lain. Anda dapat merasakan cinta, perasaan sedih, senang, semua akibat adanya vibrasi yang menimbulkan gelombang, atau sebaliknya gelombang anda yang menimbulkan vibrasi. Betapa hebatnya kehidupan, karena pada frekuensi-frekuensi tertentu dapat menggetarkan jiwa-jiwa yang lainnya. Sumber frekuensi terbesar terletak pada tataran sang Pencipta. Frekuensi terbesar ini adalah kelipatan dari semua frekuensi gelombang jiwa. Hal ini dapat dijelaskan oleh manusia, karena setiap manusia diciptakan dari frekuensi ini. Manusia sendiri memiliki frekuensi dari gelombang radio sampai sinar gamma, namun sang Pencipta terletak dari yang terkecil sampai tak terbatas, dari angka minus tak hingga sampai keadaan tak terhingga. Sumber kehidupan tak terbatas inilah yang disebut sang pencipta. 
   Kehidupan juga selayaknya sebuah partikel. Raga manusia adalah komponen yang tak terlepas dari dualisme kehidupan. Manusia berpengetahuan berkat adanya suatu memori yang tersimpan dalam otak. Manusia bisa menunjukkan emosinya karena adanya partikel ini. Oleh karena hal tersebut kebenaran yang diperoleh oleh seorang jiwa, akibat kesatuannya dengan jasmaniah. Jasmani memiliki massa, selayaknya partikel maka jasmani akan memiliki suatu momentum. Ciri khas partikel adalah bermassa dan memiliki momentum. Kita bisa merasakan gelombang jiwa akibat momentum yang kita ciptakan. Ketika pengetahuan-pengetahuan modern menjelaskan dualisme cahaya, maka kehidupan dapat diartikan sebagai suatu cahaya. Cahaya kehidupan adalah cahaya yang menerangi kehidupan selanjutnya.

Mahasiswa Program IPA Pasca Sarjana Undiksha (2015)


Blog, Updated at: 14.59

0 komentar:

Posting Komentar

Find Us OIn Facebook

Sample Text

fisika asik

fisika  asik

Flicker Images

Send Quick Massage

Nama

Email *

Pesan *

Tab 1 Top Area

Game Reviews

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Video Of Day